Tampilkan postingan dengan label Pendidikan Karakter. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan Karakter. Tampilkan semua postingan

Senin, 22 Oktober 2012

Guruku Pahlawan Untuk Kesuksesanku

Bu Guru Aku Acungkan  Jempol Untuk Kesabaranmu
Pagi yang cerah itu aku pergi pertama ke sekolah menjinjing sebuah tas baru  menuju ke sebuah  kelas yang dengan papan tulis hitam legam,    atap bersawang dan dinding ada yang berlubang. Maklum dulu sekolahku adalah sekolah pinggiran, dengan  fasilitas yang tentunya kwalitasnya masih afkiran. Di hari pertama itu aku tidak  masih belum berani menatap guruku karena aku masih lugu dan malu dengan keadaaanku yang tak bisa ini dan itu, maklum umurku sejak itu masih belum cukup untuk menimba ilmu, namun karena kondisi keadaan orang tuaku yang tinggal satu maka orang tuaku terpaksa untuk aku di titipkan kakakku menuntut ilmu.

Aku  tambah malu   ketika sudah seminggu sekolahku, aku mendapat giliran untuk maju dengan seragam lusuhku, bekas lama baju seragam kakakku dan aku hanya bisa  menundukkan kepalaku dengan diam tersipu karena aku tak bisa membaca sebuah kata dalam buku pelajaranku dalam hatiku aku hanya berharap  semoga guruku segera mengembalikan aku ke tempat dudukku. Namun sungguh diluar dugaanku aku  ternyata disuruh menuliskan sesuatu di papan tulisku nama lengkapku. Dengan sedikit kerlingan mataku aku melihat guruku  memanggilku. Aku terpaksa bilang dengan penuh rasa malu "maaf bu guru aku tidak bisa menulis nama lengkapku". Kulihat  riuh tawa teman-temanku menambah rasa maluku. 

Hari selanjutnya  aku bilang sama orang tuaku untuk tidak mohon maaf tidak bisa masuk sekolah dulu dengan aku sedikit berpura-pura sama ibu dan bilang bahwa "aku sedang sakit bu".  Orang  tuaku yang sudah lama membinaku tentu tahu kondisiku dankepura-puraanku, Sehingga beliau  memaksaku untuk berangkat ke sekolahku. Hari  itu aku hanya duduk malu teringat kejadian satu hari lalu. 

Aku dihampiri guruku, dia terlihat memotivasiku untuk bisa membaca dan meniru teman-temanku yang memilki semangat untuk maju. Di waktu senggang guruku aku  dan teman-teman yang senasip denganku selalu dia beri tambahan ilmu dengan tanpa imbalan karena memang kami tidak bisa memberikannya. Dan kadang ketika waktu agak longgar  kami dan teman-teman yang senasip sepenanggungan disuruh ke rumahnya untuk mengambil sedikit ilmunya dengan sukarela.  Mungkin karena kebodohanku atau karena giziku ternyata  ilmu yang diberikan guruku hanya masuk sidikit dalam otakku. Sedikit sekali perkembangan dalam membaca dan menulisku, belum lagi jika di tanya berhitungku.

Setahun telah berlalu dari kelas satu, namun kemampuan baca tulisaku belum sesuai dengan harapan bu guruku,  tapi kumelihat kesabaran tertuang di wajah guru kesanganku, tanpa ada satu rupiah mengucur dariku engkau tetap semangat selalu. Tak henti-hentinya dia juga selalu memotivasiku untuk selalu maju, Alahmdulillah berkat kerja kerasmu bu guru aku bisa membaca dan menulis di kelas dua waktu itu.  Dengan semangat itu aku merasakan bisa menatap harapanku  bu guruku Acungkan Jempolku Untuk Kesabaranmu. Entah apakah masih adakah guru sekarang yang memiliki smenagat juang untuk membuat anak menjadi pejuang dan selalu berharap menang.

Banyak PR Pendidikan Untuk  Guru dan dan Negeriku
Bu guru sekarang jika kau masih ada di hadapanku ingin sekali ku memelukmu dan mengucapkan banyak terimakasihku dengan karena berkatmu aku bisa membuka sedikit duniaku. Dan aku yakin Engkau senang melihat muridmu yang ingin selalu maju. Sekarang hanya bisa bisa aku berharap kepada Tuhanku yang telah memanggilmu semoga semua  yang kau lakukan padaku dan teman- temanku.   Guruku Engkaulah Pahlawanku. 
Dengan melihat realita saat ini tentunya mencari guru semacam di atas mungkin sulit ditemukan, coba  kita tengok data saat ini  tentang kuliatas guru kita masih jauh dari harapan  data dari Situs Insonesia Berkibar  kualitas guru masih memprihatinkan 54% guru  memiliki standar kulaifikasi yang masih perlu diperbaiki, dengan kilaitas guru  yang mengajar tidak sesuai disiplin ilmu 50%. tentunya dengan melihat ini hubungannya dengan cerita di atas kita harus memilki rasa malu dengan segera memperbaiki kulitas kita sebagi seorang guru yang memiliki semangat mengajar yang lebih baik dari guru-guru lama kita yang penuh kesabaran. 

Guru Agamaku Aku Salut dengan Didikkanmu
Aku menginjakkan kaki di sekolah swasta dengan label agama sehingga aku merasakan ada yang berbeda dengan pelajarannya, aku melihat ada  huruf-huruf lagi yang tak kumengerti. Kembali kejadian itu mengulangku ketika guru agamaku masuk pertama di kelasku semua siswa disuruh membuka Al-Qur'anku. Mungkin untuk memberikan sok terapi maka guruku menyuruh satu persatu untuk membaca salah satu ayat yang ada di dalamnya. Dengan sigap segera aku memohon ijin kepada guruku untuk ke belakang dulu agar tidak mendapat giliranku untuk membaca kitab suciku.

Setelah aku masuk lagi ternyata  caaan ayat suci itu masih mengumandang dan terlihat dengan jelas di telingaku.  Aku masuk dan duduk kembali di kursiku, Guruku mengentikan sesaat dan dia mengeluarkan absensi kelasku. dan ternyata dia memanggil menurut tanggal hari itu yang kebetulan sesuai dengan  jatahku. Uh... seperti terhantam palu, aku hanya bisa terbata-bata membaca kitap suciku dan aku benar-benar malu dengan melihat tatapan teman- temanku. 

Melihat  kejadian itu guruku hanya menggelengkan kepala dan menyuruh aku mengulang-ulanginya, tak kuasa menahan maluku aku meneteskan air mataku di mejaku.  dan kuhentikan untuk tidak mengaji dulu. Guruku tahu kondisiku dia tidak menghampiriku dan juga tidak menyapaku, dengan sigap dia langsung memberikan giliran membaca kitab suciku ke teman sebelahku. Aku lebih menangis saat itu ketika mendengar lantunan indah bacaan temanku. Kubilang dalam hatiku "bodohnya aku kenapa tidak belajar  dari dulu, padaha; ibu telah memberikan kesempatan untuk itu kenapa aku menyiakan waktu itu".  melihat kejadian ini kuberipiki mungkin juga ini salah satu adalah bagaimna caranya guruku mendidikku agar memiliki rasa malu  dan berharap untuk bisa merubah sikapku. 
Guru Agamaku yang Menjadi Motivasiku 
Satu minggu sudah berlalu dari kejadian itu, sebelum pelajaran agamaku aku dipanggil oleh guru Agamaku aku disuruh untuk mendengarkan lantunan bacaannya, dan aku disuruh membacakan artinya. ayat pertama adalah   "iqro" dan dia suruh mengatikannya dan dia mengulangi bacaan itu sampai beebrapa kali sehingga teringat di telingaku.
Bagaimana dengan kondisi saat ini adakah pelajaran yang seperti ini. Walau kurikulum yang berganti-ganti, mungkin ada yang merasa masih belum ada perubahan yang berarti untuk kemajuan negeri, Pendidikan masih menjadi momok diri dengan pendidikan yang berharga tinggi dan kwalitas anak yang masih ikut tawuran sana sini, dan tak mau untuk selalu ikut berpartisipasi dan berprestasi untuk negeri. Mungkinkah dengan kurikulum ke depan yang kata orang mau berganti lagi dengan "kurikulum perekat bangsa" adakah perubahan yang nyata nantinya. kita tunggu saja, kita hanya bisa berusaha untuk membantu  negara untuk mewujudkannya
Sampai kerumahku aku bilang  tanpa malu simbokku (panggilan ibuku waktu itu) untuk bisa ikut ngaji gratisan di langgar  yang agak jauh dari rumahku. dan Simbokku merasa senang dengan perubahanku, terimakasih guruku, semenjak itu aku selalu bersemangat mengingat sebagaimana  guruku mengajariku dengan  isyarat-isarat tanpa ada suruhan dan belajar dengan penuh keiklasan, dan saat itulah ada perubahan pandangan tentang massa depan.  Guruku Engkaulah Pahlawanku 

Guru Matematiku Adalah Motivasiku untuk Maju 
Baru satu kali aku melihat guru matematika dengan senyum manis selalu di bibir kecilnya, dia selalu menuliskan  catatan kecil di samping kiri papan tulisku dengan sebuah kata-kata motivasi untuk maju sebelum pelajarnku. "Ayo Kamu Bisa", "Anak Muda Tumpuan Bangsa", "Buat Karyamu Untuk Negerimu", "Kau terlihat Indah dengan Aklah Muliamu". dan masih banyak lagi kata- kata mutiara  terlutis dan tertanam di hatiku dan teman- temanku.

Lain dari pada yang lain sebutan teman- temanku dengan guru matematika yang satu ini, dia selalu menghipnotis dengan penjelasan gamblang dan mudah di cerna oleh otakku. Suatu ketika ada murid yang sedang bertanya dia langsung mendekatinya dan memeberi gambaran mudah penyelesaiannya. Layakalah dia menjadi guru idola di kelasku.

Tak henti sampai di sana ketika melihat tampilannya, kumelihat dengan montor buntutnya yang juga selalu menghiasinya adalah tas hitam legam dan sepatu tuanya dan sangat rapih dikenakannya.  Rambutnya yang selalu membelah ke kiri , dandanan selalu rapi merupakan cermin diri dari sikapnya yang sering memuji dari pada mencaci. Menambah gagahnya dia  ketika melangakah tegap tanpa ragu dan senyuman bersumbar murah di bibirnya.

Dia selalu memberikan cerita-cerita di selang seling pelajarannya, tidak hanya angka-angka melulu saja, walau dia guru matematika. inilah salah satu kelebihan dari guru yang lainnya.  Ada suatu saat yang bertanya kepada beliau dengan pertanyaan gombalnya. Dengan sigapnya dia acungkan jempolnya tanda memberi motivasi kepada mereka yang bertanya, walau kadang saya  berpikir pertanyaan itukan tidak  bermakna. Begitu menghargainya dia sama sesama, pikirku dalam hati saja.

Dengan melihat sikap, dan tutur katanya, motivasiku mucul juga untuk menjadi seorang guru  yang bisa motivator bagi murid-muridnya. Walau aku masih harus berpikir dari mana ku dapat uang berjuta-juta untuk kuliahnya.  Dia selalu tak henti untuk memberikan harapan untuk kemajuan siswanya. Sampai suatu saat aku bertanya dari mana uang kuliah saya? dia menjawab dengan santainya. Pasrahkan saja sama yang kuasa dan jangan lupa ihtiar dengan doa dan membantu orang tua insyaAllah Dia Akan memberikan jalan keluarnya. seperti es  batu meresap dalam kompresan panas di kepala. Adem..adem rasanya. Dan memang itulah yang terjadi dengan dengan banyak motivasinya aku bisa menjadi seorang sarjana.
Ayo bangkit Guruku untuk  Indonesiaku
Dengan tekonologi saat ini  tentunya kreatifitas guru, berbeda dengan guru lama, guru saat ini sangat dimanjakan diri dengan teknologi sehingga guru harus meubah diri dengan berimprovisasi, berkolaborasi, berkreasi dan berinovasi untuk kemajuan negeri. Namun apakah kita sudah menggunakannya apakah kita sudah memaksimalkannya. Menjadi tanda tanya buat guru-guru kita semuanya yang katanya sudah  di bayar banyak negara dengan  uang sertifikasinya.  
Terimakasih semua atas motivasi-motivasi dari guru-guruku tercinta. Engkaulah pahlawan yang mulia, Engkaulah pintu pembuka kesuksesan dunia. Aku akan selalu ingat pesan-pesan darimu, sehingga  akan ku usahakan menjadi guru-guru sepertimu. Dengan kesabaran nomer satu mengadapi murid-muridmu dengan kecerdasan dan akhklak mulia menghiasi langkah-langkahmu, dan tentunya dapat menjadi inspirasi baru bagi murid-muridnya untuk selalu  maju.  Dan selalu berjuang untuk Indonesiaku dan semoga penididikan di Negeri ini menjadi lebih baik lagi. Guruku Engkaulah Pahlawanku 

Kamis, 16 Agustus 2012

Memaknai HUT Kemerdekaan RI tidak Hanya Sekedar Upacara Bendera


Seperti biasa tanggal 17 Agustus di seluruh antero negeri ini memperingati hari kemerdekaan RI ke 67 dengan melakukan upacara bendera. Baik itu di instansi pemerintah, swasta semuanya mengadaakan Upacara bendera, dengan Tema HUT ke-67 RI "Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Bekerja Keras untuk Kemajuan Bersama, Kita Tingkatkan Pemerataan Hasil-hasil Pembangunan untuk Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.". Terlepas dari tema HUT RI ke 67 yang ada menjadi pertanyaan Apakah dalam memperingati hari besar ini cukupkah hanya sekedar dengan puasa. tentunya jawabnya tidak?

Banyak PR bagi mnegeri ini tertuma dengan generasi muda kita yang sekarang berbeda dengan generasi jaman dahulu kala yang begitu bangga dengan Indonesia. Ketika hari peringatan tiba tidak hanya mengadakan lomba-lomba seremonial saja namun mereka selalu siap dengan kegiatan-kegiatan yang menunjukan semangat juang para generasi pendahunya.

Coba lihat sekitar kita bagaimna kondisi sekarang generasi muda kita, kebanyakan mereka hanya duduk-duduk saja, tanpa ada rasa bangga akan Indoensia, dan tidak memaknai hari kemerdekaannya. Sungguh sia-sia jika kita ikut terlena dan membiarkan mereka tidak berkarya, tentunya tidak ada salahnya jika negeri tetangga mulai menghina kita dengan mengakui adat budaya kita karena kita sudah tak lagi bangga dengan hasil karya kita.

Apalagi saat bulan puasa tiba alasan demi alasan dia buat dengan rantai kata-kata, dengan rasa capeknya, rasa malasnya dengan tameng puasanya. Mereka hanya banyak todur..tidur dan tidur atau sekedar batau ngelamun ngalur ngidul tidak ada jalur. MasyaAllah... tentunya generasi seperti ini yang tidak kita harapkan. Ke depan harus ada peruabahan yang nyata untuk generasi muda kita, mereka harus kita berdayakan agar mereka mau untuk berkarya dan berkarya , dantentunya mau berdoa, jika negeri ini mau jaya.

Jadi teringat denagn contoh Bapak kita, yang fotonya ada di bawah ini, yang menjadi kebanggaan dengan kedisiplinanya, dengan teguhnya, dan dengan didikannya banyak anak yang sudah menjadi orang yang berguna, dan tentunya karena selalu memberikan contoh yang nyata dalam berkarya walau sudah tua mau menjadi pemimpin upacara.
Semangat Untuk membina Anak Didiknya Luar Biasa
Mari generasi muda kita maju bersama
Tidak hanya memaknai hari kemerdekaan kita hanya dengan upacara saja
kita selalu menghormat ke bendera namun kita membelakanginya
Atau dengan kegiatan simbolis dan rutinitas biasa
Kita harus membuat karya-karya nyata dan tidak hanya berkelakar saja
Buanglah rasa kemalasan Anda , dan pupuklah semangat generasi tua kita
Dalam meraih kemerdekaan negara.
Agar Negeri ini jaya raya
Kita harus bangga dengan negeri tercinta
Semoga dengan semangat yang menyala
Nantinya banyak generasi muda Indoensia yang mendunia

Selamat

Rabu, 01 Agustus 2012

Ayo Tunjukkan Karyamu di Bulan Puasamu



Bulan puasa adalah bulan yang penuh barokah, bulan yang penuh rahmat dan bulan peningkatan diri, seiring dengan ini maka di sekolah diadakan program-program yang penuh dengan nuansa keagamaan mulai dari pengajian pagi, tadarus bersama, pesantren kilat, pemberian zakat fitrah dan lain sebagainya. Puasa ini juga merupakan bulan berkah bagi murid- murid kesayangan kita karena ada bulan ini mereka dapat pulang lebih awal dari biasanya.

Yang menjadi pertanyaan apa yang dilakukan mereka setelah pulang awal. Ketika saya seringbertanya di beerapa kelas yang saya ajar jawaban kebanyakan anak adalah sama yaitu tidur dan tidur. tidak banyak aktivitas bermanfaat yang dilakukam oleh mereka. ada juga yang menjawab bermain kerumah teman. tidak ada karya yang diberikan pada mereka, apakah ini ada kemungkinan kecenderungan seorang guru kadang juga tidak memberikan tugas rumah ketika bulan puasa?

Hal imi tentunya perlu perubahan bukankah bulan puasa adalah bulan peningkatan tentunya ketika kita melihat anak- anak muda kreatif misalnya membuat jajanan dan di jajankan di jalan, atau melakukan kegiatan keagamanan yang lain di rumah. misalnya bagi yang belum tamat iqronya bisa mklanjutkan iqronya danlain sebagaimnya.

Kesemuanya bisa dilakukan inisitif guru- guru untuk membuat tugas rumah yang bisa dilkukanmereka secara berkelompok atau individual misalnya IPA memberikan proyek-proyek sederhana yangbisa dilakukan mereka di rumah. membuat roket air ,isalnya sehingga mereka juga merasa bisa bermain dan belajar.

Untuk pelajaranlin juga bisa dilakukan dengan hal yang kreatif misalnya bahasa indonesia membuat cerita- ceita di bulan puasa dan dikirimkan di media masa sehingga bisa mnambah pengetahuan mereka tentang media. dan ini pernah saya lakukan pada anak didik saya dahulu dan mereka juga mendapat tambahan karena tulisan mereka di muat dan mendapat honorarium. Asik bukan.

Untuk anak didikku
Mari isi bulan puasamu
Dengan kegiatan yang bermutu
Jangan tidur melulu
Buat karyamu untuk negerimu
Apalagi bisa berbuat lebih banyak untuk Agamamu
Itulah anak yang mau Maju
dan InsyaAllah ke depan suksesakan menantimu
Dan kau harus percaya itu


Senin, 23 April 2012

Adu Nyali Untuk Menumbuhkan Karakter Pemberani


Ini lah salah satu kegiatan siswa yang perlu di ikuti untuk belajar adu nyali sehingga dapat melatih kleberanian siswa.

Dalam hal ini seorang mentor outbount harus dapat memnghubungkannya dalam hal pengambilan keputusan siswa. Keberanian sikap bertindak sehingga dengan outbount akan ada manfaatnya tidak hanya senang-senang saja.

hal ini dapat kita integrasikan dalam pembelajaran karakter pada anak agar anak sigap , dan berani mengambil keptusan saat dia mengalami kesulitan. Yang kadang kita masih sulit mencari anak yang berani mengambil keputusan untuk melangkah ke depan.

Dan tentunya peran guru dan orang tua sangat menentukan untuk mensukeskan pendidikan karakter "menjadi anak pemberani dalam hal membela kebenaran" bukan sebaliknya berani melanggar peraturan.

Kontradiksi Peringatan Kari Kartini !


Tanggal 21 April sering kita peringati hari kartini, dan mungkin setiap sekolah juga melakukan Upacara peringatannya. Apalagi dengan agenda-agenda peringatanya, banyak di gelar. dari mulai memasak, memakai konde, mememaki kebaya. dan lain sebagainya. Yang katanya adalah ikut berpartisipasi dan memerihakan peringatan kartini.

Pernahkah di sekolah Bapak ibu sekalian memeperingati hari kartini dengan anak-naka memakai baju adat jawa yang laki-laki bebgitu juga perempuan seperti foto di atas, Jika pernah mungkin hal ini sudah menjadi biasa. Namun menjadi tidak bisa jika ada lomba anak muda laki-laki dan perempuan berjalan berbarengan di atas pangung bergan dengan tangan dengan baju adat tadi dan hal ini dilombakan disekolah. dengan judul "lomba keluwesan berbusana adat".

Mengapa saya katakan tidak bisa karena di sini ada kontradiksi, bagi sekolah yang banyak menganut muslimnya?

Saat kita belajar Agama (Islam) tentunya Gurunya berkampanye jangan berpacaran, jangan berdekatan jika anda bukan muhkrimnya. Nah bagaimana jika hal ini diterapkan di sekolah atau bahkan dijadikan ajang lomba. Waduh bisa kacau tuh... pikiran anak.

Kadang dalam hati juga kepikiran juga, berapa jumlah biaya yang dikeluarkan saat memakai pakai adat ya.. kira-kira Rp 25.000-Rp50.000 setiap berdandan ke salon atau mungkin lebih. Ketika kita berpikir hidup hemat di Pelajaran PPKn terjadi kontrakdiski lagi, Bayangkan jika banyak sekolah yang mekalukan hal ini berapa jumlah dikeluarkan. Bukankah uang tadi lebih baik jika di kumpulkan dan untuk membeli sebuah buku. Jika kita kembali menengok juga tentunya cita-cita kartini bukan peringatan kartini yang seperti di ataslah yang ingin diharapkan jauh dari itu. Bukankah cita-cita kartini ingin Perempuan-perempuan Indoensia pintar salah satunya dengan membaca.

Namun saya melihat ada sekolah yang kreatif yang tidak melakukan kegiatan seperti di atas dan merubahnya dengan kegiatan yang lain seperti lomba menulis, lomba memasak, atau lomba yang lain yang sesuai dengan cita-cita kartini.


Oh iya Untuk perempuan muslim masih banyak lho, tokoh perempuan islam yang saya pikir lebih hebat dari Kartini Aisyah, Siti Khadijah, Maryam, Fatimah. Baca juga ya kisah-kisah mereka. agar kita lebih bersemangat untuk hidup mencari ilmu sampai hayat







Senin, 05 Maret 2012

Hartadinata anak asal Indoensia yang Hebat di USA

Melihat mata sipitnya jadi ingat sama artis-artis korea yang ganteng-ganteng-ganteng dan banyak digandrungi anak muda saat ini, namun bedanya adalah potongan rambutnya yang rapi dan tentunya bukan suka menari ala korea itulah Hartadinata Harianto (17) anak Indoensia yang sukses di USA. Menjadi kepikiran, Coba saja ada anak-anak Indoensia yang suka browsing mencari anak-anak jenius seperti hartadinata dan yang lainnya, sehingga mereka bisa terisnpirasi untuk bekerja keras seperti Hartadinata, tidak hanya mengikuti trend dandanan rambut yang gaul dengan warna-warninya dan atau gaya pakaian ala korea yang tidak sesuai dengan kultur Indonesia.

Dan mereka juga akan terinspirasi dengan kerja keras belajarnya Sepeti saya kutip dari pikiran rakyat online media masa tentang kerja kerasnya

"Saya tidak pintar, saya hanya punya motivasi tinggi, dan kemauan keras untuk belajar. Di manapun, dalam keadaan apapun saya siap belajar dan menghafal. Sehari belajar setidaknya empat jam. Kalau ujian sedang berlangsung maka saya bisa belajar lebih dari 24 jam. Jika ujian hari Senin, maka sejak pukul 6 pagi minggu saya sudah belajar dan menghafal, dan saya tidak akan tidur selama 24 jam sampai hari ujian tiba,"

Anak ini merupakan anak Indonesia yang sukses di USA itulah salah satu berita yang saya baca juga di media http://www.satelit9.com. coba saja browsing dan lihat prestasinya yang begitu membanggakan Untuk masuk ke sekolah yang didanai oleh Bill Gates inipun tidak mudah, karena Harta harus melewati seabreg persyaratan ketat dan bersaing dengan ribuan peserta yang berlomba-lomba untuk masuk ke sekolah ini.

"Di sekolah saya yang sekarang ini, saya berhasil mengalahkan 1.000 siswa lain. Prestasi ini hanya milik tiga siswa dalam satu angkatan. Dua lainnya merupakan warga Amerika Serikat, dan saya satu-satunya orang Asia yang mendapatkan kehormatan ini," kata Harta yang ditemui di sela-sela "Friday Sharing With Hartadinata" di Aula Institut Manajemen Telkom Jln. Telekomunikasi Terusan Buah Batu Bandung, Jumat (17/2/12).

Motivasi yang kuat dan keinginan untuk selalu belajar yang dimiliki Harta yang sempat menghabiskan masa kecilnya di Surabaya inilah yang membuat prestasi dan hasil maksimal selalu diraihnya. Bahkan sejak usia 11 tahun tepatnya di tahun 2006, Harta sudah berhasil meraih Math Academic Excellence. Selain juga penghargaan Academic Gold Honor Roll di tahun 2007, Ambassador’s Awards for Excellence dari Duta Besar Republik Indonesia di Washington DC pada Desember 2011, serta dua penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) yakni WNI peraih GPA 4.0 dan motivator termuda.

Setelah itu saya penasaran dan kepingin tahu bagaimna riwayat pendidiknanya dan setelah browsing ketemu nih.. http://students.imtelkom.ac.id kata Harta yang sejak kelas dua SD pindah dan menetap di Amerika Serikat mengikuti kedua orang tuanya. ..gimana menurut Anda? Siapa yang membuat dia Sukses seperti ini, apakah Indonesia?

Namun begitu tetap bangga ya.. karena nama Indonesia telah di sebut-sebut. kata orang ya wajar lha Hartadinata kan dari orang tua yang pebisnis hebat, kaya, tentunya ekonomi cukup, gizi terpenuhi sejak kecil , segala kebutuhan akan pendidikan juga terpenuhi, bagaimana menurut Anda?

Nah sekarang bagimana jika ada anak yang gizinya saja kurang, pendidikan di sekolah tidak terpuhi dengan baik, orang tuanya tidak mendukung pendidikannya , mau beli buku saja harus menghutuang... waduh ini masalah di Indoensia yang perlu di cari solusinya. dan ini tidak sedikit lho yang mengalaminya. Bisakah seperti Hartadinata?

Oh ya namun begitu kita tetap harus bangga dengan Hartadinata walau sering sekolah di luar negeri tetap mau kembali ke negeri sendiri dan mau memberikan motivasi kepada anak negeri ini untuk lebih maju lagi. selain itu kita ambil segi baik kerja kerasnya dan motivasi tinggginya untuk menjadi yang lebih baik dan terbaik. Selamat berjuang anak -anak Indoensia semoga sukses semuanya. dan tentunya kita harus menjadi kaya, jika sekarang belum kaya harta tetapi harus kaya hatinya.